Antariksa 2018, Chandrayaan 2, Misi Ambisius India ke Bulan

2018 terlihat sebagai tahun yang menarik bagi eksplorasi antariksa internasional. Selain NASA dan proyek komersial lainnya, Indian Space Research Organization (ISRO) akan meluncurkan misi Chandrayaan 2 ke Bulan pada bulan Maret.


rover-bulan-yutu-milik-china-informasi-astronomi
Screenshot video yang menunjukkan rover lunar pertama China yang diberi nama Yutu atau Kelinci Giok, saat memisahkan diri dari pendarat Chang'e-3 pada tanggal 15 Desember 2013. Rover enam roda terpisah dari pendarat pada hari Minggu, beberapa jam setelah Chang'e-3 mendarat dengan lembut di permukaan Bulan.
Xinhua
  
Dalam bahasa Sanskerta, Chandrayaan berarti kendaraan Bulan. Chandrayaan 2 adalah misi eksplorasi kedua India setelah Chandrayaan 1 diluncurkan pada bulan Oktober 2008. Pesawat antariksa Chandrayaan-1 adalah pengorbit lunar, namun Chandrayaan 2 yang akan diluncurkan menggunakan Geosynchronous Satellite Launch Vehicle (GSLV Mk II) mencakup pengorbit, pendarat, dan rover produksi dalam negeri.

Peluncuran pada bulan Maret akan menjadi misi bersejarah karena sejumlah alasan. Empat tahun telah berlalu sejak negara manapun melakukan misi lunar. Pada tahun 2013, China berhasil mendaratkan rover Yutu dan melakukan penjelajahan selama satu bulan. Dan perlu dicatat, Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang pernah mendaratkan manusia di Bulan, orang terakhir yang mendarat di Bulan adalah astronot NASA Gene Cernan pada tahun 1972.

wahana-peluncur-chandrayaan-1-india-informasi-astronomi
PSLV-C11, wahana peluncur Chandrayaan 1 ISRO, adalah versi upgrade Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV). Seperti terlihat dalam gambar, berada di landasan peluncuran di Pusat Antariksa Satish Dhawan di Sriharikota, India.
ISRO/ESA

Keberhasilan Peluncuran Chandrayaan 1

Chandrayaan 1 dikembangkan oleh Badan Antariksa India (ISRO) dan berhasil diluncurkan dari landasan peluncuran di Pusat Antariksa Satish Dhawan, yang terletak sekitar 80 km di sebelah utara Chennai pada bulan Oktober 2008. Meskipun hanya direncanakan beroperasi selama dua tahun, Chandrayaan 1 hanya mampu beroperasi hingga Agustus 2009.

Peluncuran Chandrayaan 1 merupakan dorongan besar bagi program antariksa India, karena semua penelitan dan pengembangan teknologi untuk eksplorasi Bulan dilakukan di dalam negeri. Chandrayaan 1 terdiri dari pengorbit lunar dan impactor.

Tak seperti pendarat lunar yang melakukan pendaratan lembut, impactor didesain untuk jatuh dengan keras dan berhenti berfungsi setelah mencapai permukaan. Impactor didesain untuk studi dampak benturan dan memang sengaja menabrakkan diri ke permukaan Bulan dengan kecepatan tinggi.

diagram-pesawat-antariksa-chandrayaan-1-informasi-astronomi
Diagram pesawat antariksa Chandrayaan-1.
NASA

Setelah setahun, pengorbit Chandrayaan-1 mulai mengalami beberapa permasalahan utama teknis, termasuk kegagalan sensor dan perisai termal. Pengorbit berhenti mengirim sinyal radio pada tanggal 28 Agustus 2009. Pada tanggal 2 Juli 2016, NASA menggunakan sistem radar berbasis darat untuk memindahkan Chandrayaan 1 dari orbit, lebih dari tujuh tahun setelah dimatikan.

Misi Singkat yang Sukses

Beberapa area studi spesifik menjadi tujuan misi Chandrayaan 1. Salah satunya difokuskan untuk mencitrakan mineralogi dan kimiawi resolusi tinggi wilayah kutub utara dan selatan Bulan yang berada dalam bayangan permanen, sekaligus deteksi kandungan air atau es di atas dan bawah permukaan.

Kandungan mineral di permukaan Bulan dipelajari menggunakan Moon Mineralogy Mapper (M3), instrumen besutan NASA. Sementara instrumen spektrometer yang memetakan kelimpahan beberapa mineral, seperti magnesium, silikat, kalsium, dan besi, adalah hasil kolaborasi antara laboratorium Rutherford Appleton, U.K, ESA, dan ISRO.

kawah-lunar-muda-bulan-informasi-astronomi
Citra yang menunjukkan kawah yang masih sangat muda di sisi Bulan yang tidak menghadap Bumi.
ISRO

Mini-SAR dirancang, dibangun dan diuji untuk NASA oleh satu tim ilmuwan dari Naval Air Warfare Center, Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins, Laboratorium Nasional Sandia, Raytheon and Northrop Grumman, dan didukung oleh ISRO.

Mini-SAR adalah sistem Synthetic Aperture Radaraktif untuk mencari es cair di kutub lunar. Instrumen lain, RADOM-7, Radiation Dose Monitor Experiment dari Akademi Sains Bulgaria memetakan lingkungan radiasi di sekitar Bulan.

Pengorbit telah menyelesaikan 3.000 orbit dan menghasilkan 70.000 gambar 3D permukaan Bulan. Beberapa di antaranya memiliki resolusi hingga 5 meter dan memberikan gambaran permukaan Bulan yang tajam dan jelas. Instrumen M3 juga telah mengkonfirmasi lautan magma, berarti Bulan pernah memiliki lava cair.

rover-chandrayaan-2-informasi-astronomi
Rover Chandrayaan-2.
NASA

Misi Chandrayaan 2 India

Misi Chandrayaan-2 terdiri dari tiga wahana, pengorbit yang melayang di atas permukaan Bulan, rover yang akan menjelajahi permukaan Bulan, dan pendarat yang memuat rover. Misi akan diluncurkan pada bulan Maret 2018 dari Pusat Antariksa Satish Dhawan di Pulau Sriharikota.

Menurut ISRO, misi Chandrayaan 2 akan menggunakan dan menguji berbagai teknologi baru untuk melakukan berbagai eksperimen. Rover beroda akan bergerak di permukaan Bulan dan akan melakukan analisis kimia. Data yang terkumpul akan dikirim ke Bumi melalui pengorbit Chandrayaan-2.

Pengorbit akan mengitari Bulan pada ketinggian 100 km di atas permukaan. Pengorbit dipersenjatai dengan lima instrumen. Tiga instrumen di antaranya adalah teknologi baru, sedangkan dua instrumen lainnya merupakan upgrade versi instrumen Chandrayaan-1. Orbiter High-Resolution Camera (OHRC) akan melakukan pengamatan dalam resolusi tinggi terhadap lokasi pendaratan sebelum pendarat memisahkan diri dari pengorbit.

permukaan-bulan-oleh-change-3-china-informasi-astronomi
Permukaan Bulan ditransmisikan ke Bumi oleh Chang'e-3 yang membawa rover lunar pertama China sebelum mendarat di Bulan pada tanggal 14 Desember 2013.
Pusat Antariksa Beijing

Pendarat tidak akan melakukan tes apapun, karena hanya didesain untuk memuat dan mengerahkan rover setelah mendarat. Agar dapat mendarat dengan lembut, tim misi telah mengidentifikasi metode dan teknologi terkait. termasuk kamera beresolusi tinggi, kamera navigasi, altimeter, velocity meter, akselerometer, dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan semua komponen ini.

Meskipun kecil, rover berbobot 20 kilogram memiliki banyak kemampuan. Beroperasi dengan tenaga surya, rover akan bergerak di atas roda di permukaan Bulan, melakukan analisis kimia dan mengirim data ke pengorbit yang selanjutnya akan mengarahkannya ke stasiun di Bumi.

Dengan visi 3D berbasis kamera stereoskopik, Rover memperoleh ground control atas tampilan 3D permukaan Bulan. Sementara keenam rodanya didorong oleh motor listrik independen. Empat roda rover juga mampu melakukan kemudi mandiri, plus 10 motor listrik untuk traksi dan kemudi. Instrumen rover juga mencakup Laser-induced Breakdown Spectroscope(LIBS) dan Alpha Particle Induced X-ray Spectroscope.

Misi ambisius India untuk mengeksplorasi Bulan tentunya sangat menarik untuk diikuti seiring pergantian tahun, bersama beberapa misi antariksa lainnya yang akan segera menyusul.

Ditulis oleh: Karen Graham, www.digitaljournal.com


#terimakasihgoogle

Belum ada Komentar untuk "Antariksa 2018, Chandrayaan 2, Misi Ambisius India ke Bulan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel