Hubble dan Spitzer Memperbesar dan Meregangkan Gambar Galaksi Jauh

lensa-gravitasi-galaksi-jauh-spt0615-jd-informasi-astronomi
Kredit gambar: NASA, ESA, dan B. Salmon (STScI)

Survei intensif terhadap lingkungan alam semesta jauh oleh Teleskop Antariksa Hubble dan Spitzer besutan NASA telah menemukan “jarum di tumpukan jerami,” yaitu galaksi terjauh yang pernah dilihat pada sebuah gambar yang telah diregangkan dan diperkuat oleh sebuah fenomena yang disebut lensa gravitasi.

Embrio galaksi yang diberi kode SPT0615-JD telah eksis saat alam semesta baru berusia 500 juta tahun. Meskipun beberapa galaksi primitif lainnya telah terlihat pada sejarah awal kosmos, mereka semua hanya terlihat sebagai titik-titik merah mengingat ukurannya sangat kecil dan jaraknya sangat jauh. Namun, dalam kasus ini, medan gravitasi masif gugus galaksi latar depan tidak sekadar memperkuat cahaya dari galaksi latar belakang, tetapi juga memulas citra hingga melengkung satu derajat busur (panjangnya sekitar 2 detik busur).

“Tidak ada kandidat galaksi lain yang ditemukan pada jarak yang begitu jauh, namun masih menyediakan informasi spasial sebagaimana diperlihatkan dalam gambar derajat busur ini. Dengan menganalisis pengaruh lensa gravitasi terhadap citra galaksi SPT0615-JD, kita dapat menentukan ukuran dan bentuk sejatinya,” ungkap penulis utama makalah studi Brett Salmon dari Space Telescope Science Institute di Baltimore, Maryland. Salmon telah mempresentasikan penelitiannya saat pertemuan rutin ke-231 American Astronomical Society yang digelar di Washington, DC.

Diprediksi pertama kali oleh Albert Einstein seabad yang lalu, distorsi ruang oleh gaya gravitasi dari objek masif di latar depan dapat memperkuat citra objek latar belakang yang lebih jauh. Para astronom menggunakan efek “zoom lens” yang disediakan oleh alam untuk menghasilkan gambar galaksi-galaksi jauh yang telah dipertajam.

SPT0615-JD diidentifikasi dalam Reionization Lensing Cluster Survey (RELICS) Hubble, dibantu dengan program pendamping S-RELICS Spitzer. “RELICS dirancang untuk menemukan galaksi-galaksi jauh yang telah diperkuat dan cukup terang semacam ini untuk studi terperinci,” jelas Dan Coe, peneliti utama RELICS. RELICS mengamati 41 gugus galaksi masif untuk pertama kalinya dalam panjang gelombang inframerah menggunakan Hubble untuk mencari galaksi-galaksi jauh. Salah satu gugus galaksi yang dipelajari adalah SPT-CL J0615-5746, yang dianalisis oleh Salmon untuk menghasilkan penemuan ini. Setelah menemukan lens-arc, Salmon menduga, “Wow! Saya pikir kita menemukan sesuatu!”

Dengan mengkombinasikan data Hubble dan Spitzer, Salmon menghitung usia galaksi SPT0615-JD dan memperoleh hasil 13,3 miliar tahun. Analisis awal menunjukkan massa galaksi katai tersebut tidak melebihi 3 miliar kali massa Matahari (hanya sekitar 1/100 massa Bima Sakti). Ukurannya kurang dari 2.500 tahun cahaya, setengah ukuran Awan Magellan Kecil, sebuah galaksi satelit Bima Sakti. SPT0615-JD dianggap sebagai prototipikal galaksi-galaksi muda yang muncul selama sejarah awal alam semesta tak lama setelah big bang.

Meskipun SPT0615-JD terletak tepat pada batas kemampuan deteksi Hubble, namun batasan Hubble hanya dianggap sebagai permulaan bagi keampuhan Teleskop Antariksa James Webb NASA yang akan datang, ujar Salmon. “Galaksi ini adalah target sains menarik bagi Webb, karena menawarkan kesempatan unik untuk menjelaskan populasi bintang di alam semesta awal.” Instrumen spektroskopi Webb memungkinkan para astronom untuk mempelajari secara rinci badai api aktivitas kelahiran bintang yang terjadi pada zaman awal ini dan menyelesaikan substrukturnya.

Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Belum ada Komentar untuk "Hubble dan Spitzer Memperbesar dan Meregangkan Gambar Galaksi Jauh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel