Tidak Ada Foto? Seniman Antariksa Menggambar Dunia-Dunia Alien

sabuk-asteroid-di-sekitar-bintang-epsilon-eridani-informasi-astronomi
Sabuk asteroid di sistem bintang Epsilon Eridani.
Kredit: NASA/JPL-Caltech/T. Pyle

“Terlihat terlalu cantik,” kata Tim Pyle. Dan di situlah letak dilemanya.

Warna biru yang ia gambar di lukisan artistik Kepler-186 terlalu biru, sehingga menimbulkan pemikiran tentang sebuah eksoplanet yang melimpah dengan kandungan air. “Terlalu menawan,” ia menambahkan. “Publik mungkin mengira kita telah menemukan Bumi lain.”

Tidak sesuai dengan pernyataan yang ingin disampaikan oleh NASA, meskipun Kepler-186f diprediksi mirip Bumi, kira-kira sama dalam hal ukuran, mungkin planet berbatu, dan ya, mungkin menampung air cair.

“Tapi kami tidak ingin mengatakannya," ujar Pyle. “Kami sangat berhati-hati dengan pesan kami. Kita mungkin menyiratkan sesuatu yang tidak akurat.”

Jadi, warna biru tua dalam lukisan artistik diubah menjadi warna biru langit, yang lebih lembut, lebih pastel, dan tidak menimbulkan persepsi. Demikian pula dengan warna hijau, sebab warna hijau dapat diterjemahkan sebagai pohon, bunga, rumput, dll. “Publik menafsirkan warna hijau sebagai tumbuh-tumbuhan,” jelasnya. “Jadi kami berusaha untuk menghindari penggunaan warna hijau.”

eksoplanet-kepler-186f-informasi-astronomi
Kepler-186f, eksoplanet yang terletak 490 tahun cahaya dari Bumi.
Kredit: NASA/Ames/SETI Institute/JPL-Caltech/T. Pyle

Melukis dalam sebuah garis tipis di antara ketepatan sains dengan inspirasi artistik adalah situasi sehari-hari yang dihadapi oleh Pyle bersama kolega Robert Hurt di tempat mereka berkarya, California Technology di Pasadena, California.

Pyle adalah produser multimedia, sementara Hurt adalah ilmuwan visualisasi. Mereka berkolaborasi untuk menciptakan gambar-gambar menakjubkan eksoplanet, yang akan dilihat oleh jutaan orang di seluruh dunia melalui media televisi, surat kabar, billboard, aplikasi, permainan video dan internet.

“Kami bagaikan semacam Yin dan Yang,” ungkap Hurt, pemegang gelar Ph.D bidang astronomi. “Latar belakang saya adalah sains, sedangkan dia berasal dari dunia seni, dan kami cukup banyak berkomunikasi dalam bahasa yang dapat dipahami untuk menemukan keseimbangan.”

Saat mendesain sebuah planet (dengan perangkat lunak yang tersedia), hanya sedikit informasi yang mereka miliki, karena memang tidak pernah ada foto detail eksoplanet jauh.

Tapi mereka tahu tentang ukuran planet, jaraknya dari bintang induk, planet gas atau terestrial dan prediksi suhu. “Informasi yang relatif minim,” kata Hurt. “Di luar itu adalah spekulasi sains yang luar biasa.”

Upaya yang melampaui batas kreatifitas dan para periset NASA mengijinkan mereka untuk berkreasi. “Sudah sangat jarang kami memakai gambar yang jadi pertama kali,” kata Pyle, mantan animator efek visual untuk Nickelodeon (Invader Zim dan SpongeBob SquarePants). “Kami hampir selalu mendapat permintaan untuk mengubah gambar.”

Seringkali perubahan terasa hanya untuk hal yang remeh. Tepat sebelum NASA mengumumkan penemuan ketujuh planet TRAPPIST-1 bulan Februari 2017 lalu, Pyle mendapatkan komplain dari para ilmuwan terhadap salah satu renderingnya. “Mereka keberatan tentang bentuk gunung-gunung es. Para ilmuwan mengatakan gambar kami terlalu menyiratkan hujan dari model atmosfer yang seharusnya tidak ada. Jadi saya harus memperbaiknya dengan bentuk yang berbeda.”

eksoplanet-kelt-9b-informasi-astronomi
Eksoplanet raksasa gas KELT-9b bersama bintang induknya.
Kredit: NASA/JPL-Caltech/R. Hurt

ilustrasi-permukaan-trappist-1f-informasi-astronomi
Ilustrasi permukaan eksplanet TRAPPIST-1f.
Kredit: NASA/JPL-Caltech/T. Pyle

Apabila seniman kehabisan ide, para astronom, kata Pyle, akan dengan senang hati membantu. “Saya pikir kami menghadapi lebih banyak komplain daripada tahun-tahun lalu, meskipun para ilmuwan memahami betapa pentingnya komunikasi publik.”

Memang, salah satu tujuan NASA melalui seni antariksa ini adalah untuk mendapatkan perhatian media. Dan, fakta saja tidak selalu cukup.

"Cara tercepat untuk diabaikan oleh pers adalah dengan mengirimkan kata-kata di atas kertas, tanpa ilustrasi sama sekali,” Hurt menambahkan.

Tentu saja, masyarakat awam tidak terlalu peduli dengan bentuk gunung es, mereka hanya ingin melihat gambar memesona dari dunia-dunia lain. Meski begitu, Pyle mengatakan bahwa proses pembuatan gambar memang cukup mengintimidasi. “Saat publik memikirkan planet-planet tersbut, berarti mereka sedang memikirkan karya seni kita yang lebih spesifik,” katanya. “Tanggung jawab yang besar sejalan dengan itu. Sepertinya, lebih baik kita melakukannya dengan benar.”

ilustrasi-abstrak-trappist-1-informasi-astronomi
Gambar abstrak sistem TRAPPIST-1.
Kredit: NASA/JPL-Caltech/R. Hurt

Ditulis oleh: Bill Retherford, kontributor www.forbes.com



#terimakasihgoogle

Belum ada Komentar untuk "Tidak Ada Foto? Seniman Antariksa Menggambar Dunia-Dunia Alien"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel